Pages

Kamis, 05 Februari 2015

Review Film LUCY




LUCY
Orientation      Genre              : Science-fiction
                        Writer              : Luc Besson
                        Producer          : Virginie Silla
                        Director           :  Luc Besson
                        Studio             : Europacorp.
                        Cast                 :
Scarlett Johansson, Morgan Freeman, Amr Waked and Choi Min-sik.
Interpretative Recount                       : Lucy is the first female name of Darwin's theory of evolution. Lucy is also the name of the character played by Scarlet Johansson, directed by Luc Besson. Science-fiction is told "if" the human brain's ability to master 100%. The film speaks of the life philosophy of science.
Lucy is just a student in Taipei (not told why he was school there) who inadvertently dragged drug smuggling. Dealing with drugs, of course, creepy because his life is threatened. Inadvertently, Lucy absorb new types of excessive drug that makes brain capacity increases gradually towards 100%.

Evaluation                               : At first, the audience would have thought that Lucy is a drama-action movie, when therapy appears blend of nature and presentation slides Professor Samuel Norman (Morgan Freeman), it is clear that this film is a science-fiction which deals with the essence of life. Surprisingly, with the further increase the brain's ability Lucy - illustrated with a large percentage figure on the screen - the audience should feel wit getting down. How not, when getting into the back there will be many things that "impossible" be a man. Lucy is not a superhero movie, so it's hard to accept his magic abilities. But since this is the movie "if", then the audience can only follow the story while ignoring the brain sanity.

Evaluation summation            : The core of this film is that humans are too busy exploring their own abilities, but most important of all is time. Broadly speaking, for most people, this movie probably will feel weird and creepy. The values that exist in this movie ... deify science and human nature. Includes movie "bold" convey what they mean.

CONTOH TEKS PIDATO BULLYING



CONTOH TEKS PIDATO BULLYING
Assalamu’ alaikum wr. wb.,
Yang terhormat Ibu Palupi selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.  Dan teman-teman kelas XII IPA 3 yang saya cintai.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat-Nya, kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal ’afiat. Pada kesempatan kali ini, saya Dwi Cahyaningsih  akan berpidato dengan topik Tanpa Bullying Kita Bisa Lebih Sukses.

Hadirin sekalian,
Bullying adalah suatu bentuk intimidasi fisik dan psikologis yang terjadi secara terus-menerus membentuk pola kekerasan yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan mendemostrasikan kekuatannya kepada orang lain. Bullying bisa berupa perilaku mengejek, mengancam, mencela, memukul, merampas, bahkan didikan keras.
Bullying berkembang dari berbagai faktor lingkungan yang kompleks. Faktor yang kompleks tersebut terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor teman sebaya.
Dampak dari perilaku bullying sangatlah mengkhawatirkan baik bagi pelaku bullying maupun korban bullying. Sebuah penelitan memberikan gambaran bagaimana bullying bisa membentuk sebuah kepribadian yang menempatkan seorang anak pada perjalanan dan pengalaman hidup yang kelam.
Hadirin yang berbahagia,
Ada suatu kenyataan yang mana bullying dianggap efektif dalam mendidik anak. Banyak orang sukses yang berpendapat bahwa kesuksesan yang mereka dapatkan merupakan hasil didikan keras dari orang tua atau guru mereka, padahal, mungkin, ketika mereka dididik dengan penuh kasih sayang, mereka akan jauh lebih sukses dari sekarang.
Kekerasan bukan merupakan bagian dari perkembangan psikologis anak, oleh sebab itu banyak elemen harus ikut terlibat, baik orang tua, pihak sekolah, bahkan pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perilaku bullying. Mari, kita bersatu, stop perilaku bullying! Tanpa bullying kita bisa lebih sukses!
Hadirin sekalian,
Demikian yang bisa saya sampaikan, apabila ada salah kata dan kekurangan, saya mohon maaf. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alikum wr.wb., 

Jakarta Perlu Perubahan



Jakarta Perlu Perubahan
            Di periode pertama pemilihan Cagub dan Wacagub DKI Jakarta ada 5 calon, tetapi yang memenangkan putaran pertama yaitu pasangan Jokowi-Ahok dan Foke-Nara dank e-2 pasangan tersebut masuk di putaran ke-2. Di putaran ke-2 ini masing-masing calon bersaing untuk menarik simpatik warga Jakarta. Dari mulai menjamin akan memberikan kartu gratis berobat bagi warga Jakarta yang kurang mampu, tetapi banyak warga Jakarta berkomentar bahwa kartu yang di bagikan itu tidak berguna saat mereka berobat ke rumah sakit.
            Persaingan Jokowi-Ahok dan Foke-Nara terus berlangsung sampai di adakannya pemilu yang menentukan siapa dari mereka yang akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Semua itu ada di tangan warga Jakarta. Akhirnya pemilu pun berlangsung, tetapi banyak warga yang mengaku tidak mendapatkan hak untuk memilih, padahal syarat untuk memelih itu sudah berusia 17 tahun dan sudah mempunyai KTP ( Kartu Tanda Penduduk ). Dan pada akhirnya suara terbanyak di peroleh oleh pasangan Jokowo-Ahok dan sekaligus menggantikan Gubernur DKI Jakarta yang lama dan sebagai pesaingnya juga yaitu pasangan Foke-Nara. Dan sampai Jokowi-Ahok di lantik dan resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta .
 

Blogger news

Flag Counter

Blogroll

Superman

About